Seiring dengan
berjalannya waktu dan perubahan jaman, kini permainan permainan yg dulu sering
kita mainkan waktu kecil telah mulai terlupakan.. Bisa dilihat secara nyata
bahwa kenyataannya anak kecil jaman sekarang sudah mulai bermain dengan hal hal
yang berbau tekhnologi.. Seperti Internet, Game Online, PC Game bahkan Jejaring
Sosial.
Karena itu saya
rangkum permainan tradisional yang sudah jarang di mainkan di jaman sekarang
1. Petak Umpet
Petak umpet adalah
sejenis permainan yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin
banyak akan semakin seru.
Cara Bermain:
Dimulai dengan
Hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi "kucing" (berperan
sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan
memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya dia
menghadap tembok, pohon atau apasaja supaya dia tidak melihat teman-temannya
bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di
setiap daerah, contohnya di beberapa daerah di Jakarta ada yang menyebutnya
INGLO, di daerah lain menyebutnya BON dan ada juga yang menamai tempat
ituHONG). Setelah hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati
bersama, misalnya jika wilayahnya terbuka, hitungan biasanya ditambah menjadi
15 atau 20) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si
"kucing" beraksi mencari teman-temannya tersebut.
Jika si
"kucing" menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil
menyentuh INGLO atau BON atau HONG, apabila hanya meneriakkan namanya saja,
maka si "kucing" dianggap kalah dan mengulang permainan dari awal.
Apabila Yang seru adalah, pada saat si "kucing" bergerilya menemukan
teman-temannya yang bersembunyi, salah satu anak (yang statusnya masih sebagai
"target operasi" atau belum ditemukan) dapat mengendap-endap menuju
INGLO, BON atau HONG, jika berhasil menyentuhnya, maka semua teman-teman yang
sebelumnya telah ditemukan oleh si "kucing" dibebaskan, alias sandera
si "kucing" dianggap tidak pernah ditemukan, sehingga si
"kucing" harus kembali menghitung dan mengulang permainan dari awal.
Permainan selesai
setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang menjadi
kucing berikutnya.
2. Benteng
Benteng adalah
permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing-masing terdiri dari 4 sampai
dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas,
biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai 'benteng'.
Cara Bermain:
Tujuan utama
permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan dengan
menyentuh tiang atau pilaryang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata
benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan 'menawan' seluruh anggotalawan
dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi
'penawan' dan yang 'tertawan' ditentukan dariwaktu terakhir saat si 'penawan'
atau 'tertawan' menyentuh 'benteng' mereka masing-masing.
Orang yang paling
dekat waktunya ketika menyentuh bentengberhak menjadi 'penawan' dan bisa
mengejar dan menyentuhanggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Tawanan
biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa dibebaskan
bila rekannya dapat menyentuh dirinya.
Dalam permainan
ini, biasanya masing - masing anggota mempunyai tugas seperti 'penyerang',
'mata - mata, 'pengganggu', dan penjaga'benteng'. Permainan ini sangat
membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal.
3. Egrang
Egrang atau
jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar bisa berdiri
dalam jarak tertentu di atas tanah. Egrang berjalan adalah egrang yang
diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk
diikatkan ke kaki, untuk tujuan berjalan selama naik di atas ketinggian normal.
Di dataran banjir maupun pantaiatau tanah labil, bangunan sering dibuat di atas
jangkungan untuk melindungi agar tidak rusak oleh air, gelombang, atau tanah yang
bergeser. Jangkungan telah dibuat selama ratusan tahun[1].
Egrang di Indonesia
biasa dimainkan ataupun dilombakan saat peringatan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, 17 Agustus. Egrang dengan versi lain juga dimainkan pada saat
upacara sunatan.
4. Boi-Boian
Permainan
tradisonal dengan total lima sampai sepuluh orang.
Cara Bermain":
Model permainannya
yaitu menyusun lempengan batu, biasanya diambil dari pecahan genting atau
pocelen yang berukuran relatif kecil. Bolanya bervariasi, biasanya terbuat dari
buntalan kertas yang dilapisi plastik, empuk dan tidak keras, sehingga tidak
melukai. Satu orang sebagai penjaga lempengan, yang lainnya kemudian bergantian
melempar tumpukan lempengan itu dengan bola sampai roboh semua. Setelah roboh
maka penjaga harus mengambil bola dan melemparkannya ke anggauta lain yang
melempar bola sebelumnya. Yang terkena lemparan bola yang gatian menjadi
penjaga lempengannya.
5. Kelereng
Kelereng dengan
berbagai sinonim gundu, keneker, kelici, guli adalah bola kecil dibuat dari
tanah liat, marmer atau kaca untuk permainan anak-anak. Ukuran kelereng sangat
bermacam-macam. Umumnya ½ inci (1.25 cm) dari ujung ke ujung. Kelereng
kadang-kadang dikoleksi, untuk tujuan nostalgia dan warnanya yang estetik.
Cara Bermain:
Bentuk permainan
yang biasa dimainkan adalah main porces. Cara permainannya dengan menggambar
segitiga sama kaki ditanah kemudian masing-masing pemain meletakkan sebuah
kelerengnya diatas gambaran segitiga tersebut. Buah pasangan namanya, buah
kelereng yang dipertaruhkan. Peserta, tergantung jumlah pemain. Biasanya paling
sedikit tiga pemain dan paling banyak idealnya enam pemain. Kalau lebih dari
itu dibuat dua kelompok. Permainan dimulai dengan cara masing-masing pemain menggunakan
sebuah kelereng sebagai gacoannya lalu melempar buah pasangan tersebut dari
jarak dua atau tiga meter .Pemain secara bergantian melempar sesuai urutan
berdasarkan hasil undian dengan adu sut jari tangan Pelemparan gaco dilakukan
dengan membidik dan melempar keras dengan maksud mengenai buah pasangan atau
agar hasil lemparan mendarat dilapangan permainan terjauh.
Selanjutnya yang
mengawali permainan adalah siapa yang berhasil mengenai buah pasangan, dialah
mendapat giliran pertama.. Kalau tidak ada yang mengenai buah pasangan ,maka
yang mulai bermain adalah gacoannya yang terjauh. Pemain harus berusaha
menghabiskan buah pasangan diporces pada saat giliran bermain. Ada yang sekali
giliran main sudah mampu menghabiskan semua buah pasangan. Tanda dia pemain
yang terampil. Berbagai taktik untuk menang dilakukan ,antara lain kalau tidak
mau memburu gacoan lawan , maka pilihannya adalah menembakkan gacoan ketempat
yang kosong untuk disembunyikan agar tidak dapat dimatikan oleh lawan-lawan
main. Pemain yang mampu menghabiskan buah pasangan terakhir dilanjutkan berburu
menembak gacoan lawan . Pemain yang gacoannya kena tembak maka gacoannya mati
,selesailah permainannya pada game tersebut.
6. Gatrik
Gatrik atau Tak
Kadal pada masanya pernah menjadi permainan yang populer di Indonesia.
Merupakan permainan kelompok, terdiri dari dua kelompok.
Cara Bermain:
Permainan ini
menggunakan alat dari dua potongan bambu yang satu menyerupai tongkat berukuran
kira kira 30 cm dan lainnya berukuran lebih kecil. Pertama potongan bambu yang
kecil ditaruh di antara dua batu lalu dipukul oleh tongkat bambu, diteruskan
dengan memukul bambu kecil tersebut sejauh mungkin, pemukul akan terus memukul
hingga beberapa kali sampai suatu kali pukulannya tidak mengena/luput/meleset
dari bambu kecil tersebut. Setelah gagal maka orang berikutnya dari kelompok
tersebut akan meneruskan. Sampai giliran orang terakhir. Setelah selesai maka
kelompok lawan akan memberi hadiah berupa gendongan dengan patokan jarak dari
bambu kecil yang terakhir hingga ke batu awal permainan dimulai tadi. Makin
jauh, maka makin enak digendong dan kelompok lawan akan makin lelah menggendong.
7. Lompat Tali
Permainan ini sudah
tidak asing lagi tentunya, karena permainan lompat tali ini bisa di temukan
hampir di seluh indonesia meskipun dengn nama yang berbeda-beda. permainan
lompat tali ini biasanya identik dengan kaum perempuan. tetapi juga tidak
sedikit anak laki-laki yang ikut bermain.
Cara Bermain:
Permainan lompat
tali tergolong sederhana karena hanya melompati anyaman karet dengan ketinggian
tertentu. Jika pemain dapat melompati tali-karet tersebut, maka ia akan tetap
menjadi pelompat hingga merasa lelah dan berhenti bermain. Namun, apabila gagal
sewaktu melompat, pemain tersebut harus menggantikan posisi pemegang tali
hingga ada pemain lain yang juga gagal dan menggantikan posisinya.
Ada beberapa ukuran
ketinggian tali karet yang harus dilompati, yaitu: (1) tali berada pada batas
lutut pemegang tali; (2) tali berada sebatas (di) pinggang (sewaktu melompat
pemain tidak boleh mengenai tali karet sebab jika mengenainya, maka ia akan menggantikan
posisi pemegang tali; (3) posisi tali berada di dada pemegang tali (pada posisi
yang dianggap cukup tinggi ini pemain boleh mengenai tali sewaktu melompat,
asalkan lompatannya berada di atas tali dan tidak terjerat); (4) posisi tali
sebatas telinga; (5) posisi tali sebatas kepala; (6) posisi tali satu jengkal
dari kepala; (7) posisi tali dua jengkal dari kepala; dan (8) posisi tali
seacungan atau hasta pemegang tali.
8. Ular Naga
Ular Naga adalah
satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan di luar rumah di waktu sore dan
malam hari. Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang agak
luas. Lebih menarik apabila dimainkan di bawah cahaya rembulan. Pemainnya
biasanya sekitar 5-10 orang, bisa juga lebih, anak-anak umur 5-12 tahun (TK -
SD).
Cara Bermain:
Anak-anak berbaris
bergandeng pegang 'buntut', yakni anak yang berada di belakang berbaris sambil
memegang ujung baju atau pinggang anak yang di mukanya. Seorang anak yang lebih
besar, atau paling besar, bermain sebagai "induk" dan berada paling
depan dalam barisan. Kemudian dua anak lagi yang cukup besar bermain sebagai
"gerbang", dengan berdiri berhadapan dan saling berpegangan tangan di
atas kepala. "Induk" dan "gerbang" biasanya dipilih dari
anak-anak yang tangkas berbicara, karena salah satu daya tarik permainan ini
adalah dalam dialog yang mereka lakukan.
Barisan akan
bergerak melingkar kian kemari, sebagai Ular Naga yang berjalan-jalan dan
terutama mengitari "gerbang" yang berdiri di tengah-tengah halaman,
sambil menyanyikan lagu. Pada saat-saat tertentu sesuai dengan lagu, Ular Naga
akan berjalan melewati "gerbang". Pada saat terakhir, ketika lagu habis,
seorang anak yang berjalan paling belakang akan 'ditangkap' oleh
"gerbang".
Setelah itu, si
"induk" --dengan semua anggota barisan berderet di belakangnya-- akan
berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua "gerbang" perihal anak
yang ditangkap. Seringkali perbantahan ini berlangsung seru dan lucu, sehingga
anak-anak ini saling tertawa. Sampai pada akhirnya, si anak yang tertangkap
disuruh memilih di antara dua pilihan, dan berdasarkan pilihannya, ditempatkan
di belakang salah satu "gerbang".
Permainan akan
dimulai kembali. Dengan terdengarnya nyanyi, Ular Naga kembali bergerak dan
menerobos gerbang, dan lalu ada lagi seorang anak yang ditangkap. Perbantahan
lagi. Demikian berlangsung terus, hingga "induk" akan kehabisan anak
dan permainan selesai. Atau, anak-anak bubar dipanggil pulang orang tuanya
karena sudah larut malam.
9. Engklek
Permainan engklek
merupakan permainan tradisional lompat–lompatan pada bidang–bidang datar yang
digambar diatas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat
dengan satu kaki dari kotak satu kekotak berikutnya.
Permainan engklek
biasa dimainkan oleh 2 sampai 5 anak perempuan dan dilakukan di halaman. Namun,
sebelum kita memulai permainan ini kita harus mengambar kotak-kotak di
pelataran semen, aspal atau tanah, menggambar 5 segi empat dempet vertikal
kemudian di sebelah kanan dan kiri diberi lagi sebuah segi empat.
Cara Bermain:
10. Congklak
Congkak adalah
suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh
Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai
biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari
tumbuh-tumbuhan.
Cara Bermain:
Permainan congklak
dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang
dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congklak
atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik,
sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan,
kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri
atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua
sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya
dianggap sebagai milik sang pemain.
Pada awal permainan
setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang
berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil
dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji
habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji
tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lobang besar miliknya maka ia
dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di lubang
kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang
berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia
berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan dianggap
selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh biji ada di
lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
11. Pletokan
Pletokan dibuat
dari bambu, panjang 30 cm dengan diameter 1-1/2 cm. Bambu dipilih yang kuat dan
tua supaya tidak cepat pecah. Bambu dibagi dua. Untuk penyodok, bambu diraut
bundar sesuai dengan lingkaran laras dan bagian pangkal dibuat pegangan sekitar
10 cm. Potongan bambu yang lain, ujungnya ditambahkan daun pandan atau daun
kelapa yang dililit membentuk kerucut supaya suaranya lebih nyaring. Peluru
dibuat dari kertas yang dibasahkan, kembang, atau pentil jambu air. Peluru
dimasukkan ke lubang laras sampai padat lalu disodok.
Peralatan yang
dibutuhkan berupa bambu diameter 1 atau 1,5 cm dan panjang 30-40 cm sebagai
laras bedil (bentuk pipa) dan sebagai tolak adalah batangan belahan bambu yang
dihaluskan. Sebagai peluru: bunga jambu air, kertas, daun-daunan dan sejenisnya.
Cara Bermain:
Cara menembak
adalah pertama peluru dimasukkan dengan batang penolak sampai ke ujung laras.
Peluru kedua dimasukkan dan ditolak dengan batang penolak. Peluru kedua ini
mempunyai dobel fungsi. Fungsi pertama sebagai klep pompa untuk menekan peluru
pertama yang akan ditembakkan. Fungsi kedua menjadi peluru yang disiapkan untuk
ditembakkan berikutnya. Tembakan ini akan menimbulkan bunyi pletok dan peluru
terlontar ± 5 meter dan relatif lurus. Permainan ini dapat sebagai sarana
perang-perangan.
12. Bekel
Permainan bekel
umumnya dimainkan oleh anak-anak perempuan tapi permainan ini juga bisa
dimainkan oleh anak laki-laki. Bekel merupakan permainan melontarkan bola ke
atas dan menangkapnya kembali. Tetapi pada saat bersamaan harus mengambil atau
mengubah posisi biji-biji yang ada sesuai peraturan tingkat kesulitan yang
dijalankan.
13. Gasing
Gasing / Gangsing /
Panggal adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada
suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs
arkeologi dan masih bisa dikenali.
Cara Bermain:
Cara memainkan
gasing, tidaklah sulit. Yang penting, pemain gasing tidak boleh ragu-ragu saat
melempar gasing ke tanah.
Cara:
1. Gasing di pegang
di tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang tali.
2. Lilitkan tali
pada gasing, mulai dari bagian paksi sampai bagian badan gasing. lilit kuat
sambil berputar.
14. Layangan
Layang-layang,
layangan, atau wau (di sebagian wilayah Semenanjung Malaya) merupakan lembaran
bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali
ataubenang ke daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan
hembusan anginsebagai alat pengangkatnya. Dikenal luas di seluruh dunia sebagai
alat permainan, layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantu
memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media
energi alternatif.
15. Main Bola
Permainan ini sama
seperti permainan sepak bola pada umumnya.. Yang membedakan adalah jumlah
pemain dari masing masing tim yang kadang seadanya. Peraturan yang ada dalam
permainan juga tidak terikat alias tergantung kesepakatan bersama. Sekarang
sudah mulai jarang terlihat anak anak kecil yang bermain bola karena sudah
jarangnya lapangan luas terutama di kota kota besar.
16. Monopoli
Monopoli adalah
salah satu permainan papan yang paling terkenal di dunia. Tujuan permainan ini
adalah untuk menguasai semua petak di atas papan melalui pembelian, penyewaan
dan pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang disederhanakan.
Cara Bermain:
Setiap pemain
melemparkan dadu secara bergiliran untuk memindahkan bidaknya, dan apabila ia
mendarat di petak yang belum dimiliki oleh pemain lain, ia dapat membeli petak
itu sesuai harga yang tertera. Bila petak itu sudah dibeli pemain lain, ia
harus membayar pemain itu uang sewa yang jumlahnya juga sudah ditetapkan.
17. Gamebot
Permainan ini
sangat terkenal hampir di setiap SD di seluruh Indonesia para era di bawah
tahun 2000. Nama sebenarnya dari permainan ini adalah Gameboy Cuma entah kenapa
disini lebih terkenal dengan sebutan Gamebot. Uniknya game ini disewakan ditiap
sekolah oleh abang abang yang jika waktu bermain kita telah habis maka si abang
pemilik gamebot akan menarik tali yang terikat pada gamebot yang artinya gamebot
tersebut harus disimpan.
18. Tamagotchi
Binatang kesayagnan
bernama Tamagotchi muncul di atas pemandangan konsol permainan. Pemilik
menikmati permainanya dengan memelihara Tamagotchi itu, misalnya memberi
makanan, membersihkan kamar Tamagotchi, bermain dengan Tamagotchi ddl.
Tamagotchi dalam keadaan menyenangkan waktu berkomunikasi dengan baik. Tetapi
Tamagotchi menjadi marah kalau pemelihara meleleikan pemeliharaan. Keadaan
terburuk, Tamagotchi bisa mati pun. Dengan memelihara seperti ini, Tamagotchi
mengubah bentuk diri ke "Oyajitch (Tamagatchi berbentuk Oyaji)",
"Nyorotchi (Tamagotchi berbentuk ular)" dan lain-lain yang sifatnya
dan bentuknya bermacam-macam. Bagaimana Tamagitchi mengubah diri dipengaruhkan
oleh cara pemeliharaan, berat badannya dan suasana hatinya. Lain-lainnya,
konsol permainan ini bisa dipakai untuk arloji saja.
19. BEPE alias
Boneka Kertas
Jenis mainan ini
menjadi mainan wajib anak anak perempuan era tahun 2000 ke bawah.. Bentuknya
bermacam macam, ada yang Barbie, Sailormoon, malah Tokoh Disney pun ada..
20. Tazos
Tazos adalah mainan
anak berupa disk kecil yang biasanya bergambar tokoh-tokoh kartun anak-anak. Tazos
pertama kali dibuat oleh Frito-Lay, yaitu sebuah perusahaan yang merupakan anak
perusahaan dari Pepsi Ltd yang berada di Amerika.
Tazos dibuat
sebagai mainan hadiah snack ringan pada masa itu (walaupun ada yang menjual
tazos secara terpisah). bagi anak-anak, mengoleksi tazos adalah satu hal yang
sangat menarik, hal ini kemudian memicu kenaikan penjualan produk-produk yang
memberikan hadiah tazos pada setiap penjualanya.
Karna kesuksesanya
itulah maka kemudian tazos menjadi senjata ampuh untuk meningkatkan penjualan
produk anak-anak, bahkan di tahun 1992 , terjadi invasi besar-besaran dimana
tazos mulai dipakai di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
bentuk Tazos
sendiri sebetulnya bermacam-macam, mulai dari lingkaran, segi delapan, sampai
lingkaran bergerigi (bentuk inilah yang paling terkenal di Indonesia). bahan
dasar pembuatanya pun bermacam-macam. ada yang dibuat dari plastik,seng, dan
bahkan beberapa seri telah dihasilkan dari karton atau aluminium (seperti
Australian Yu-Gi-Oh! Metallix seri. Tazos mulai menampilkan gambar-gambar
karakter Looney Tunes, tetapi di seluruh dunia juga fitur Pokémon, The
Simpsons, Star Wars, AFL dan NRL, Beyblades dan banyak lagi.
Tazos bisa
dikoleksi dengan membeli produk makanan yang meberi hadiah tazos, atau dengan memainkanya
(dimainkan dengan teman kita, jadi intinya kalo kita menang, tazos teman kita
menjadi milik kita).
Di Indonesia
sendiri, tazos bisa didapatkan dengan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar